Nama : Benny Julyan Lorenzo
NPM : 11119336
Kelas : 1KA27
Ilmu Sosial Dasar
Materi 2
Pertumbuhan Penduduk, Kebudayaan dan Kepribadian, Kebudayaan
Barat
Pengertian
Penduduk masyarakat dan kebudayaan penduduk adalah
kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu, sedangkan
masyarakat menurut R. Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya
berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Ini
berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin
akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya
penduduk.
Sedangkan budaya atau kebudayaan adalah sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Pertambahan
Penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor demografi sebagai berikut:
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami,
sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran
demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate
adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang
terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan
untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif
(migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan
kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama
ribuan tahun, konsep modern imigrasi, khususnya pada abad ke-19, terkait dengan
perkembangan negara-bangsa dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, paspor,
pengawasan perbatasan permanen, serta hukum kewarganegaraan. Kewarganegaraan
dari suatu negara memberikan hak-hak khusus kepada penduduk negara tersebut,
sementara para imigran dibatasi oleh hukum imigrasi. Negara-bangsa membuat
imigrasi menjadi suatu isu politik; per definisi ia adalah tanah air suatu
bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis dan/atau budaya, sedangkan imigran
memiliki etnis dan budaya yang berbeda. Hal ini kadang menyebabkan suatu
ketegangan sosial, xenofobia, dan konfik identitas nasional pada banyak negara
maju.
Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukan
bahwa terdapat korelasi antar corak kebudayaan dengan corak kepribadian anggota
masyarakat. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah
cermin kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu dari sisi mana
kebudayaan dapat memberi pengaruh pada suatu kepribadian??. Jika kita melihat
dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Pemilik kebudayaan itu
menganggap bahwa segala sesuatu terangkum dan terlebur dalam segala materi
kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal serasi, dan selaras dengan
kodrat dalam tabiat asasi manusia dan sebagainya. Kepribadian bangsa indonesia
yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri
umum dari sekian banyak kepribadian dari suku-suku yang berada di Republik
Indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian Bangsa Indonesia.
Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu yang dapat dihitung dari jumlah individu sebuah populasi.
Terdapat 3 faktor utama secara umum yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk:
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Kelahiran bersifat menambah,kematian bersifat
mengurangi dan mingrasi dapat bersifat menambah(migrasi masuk)dan dapat pula
bersifat mengurangi(mingrasi keluar). untuk banyak negara ,termasuk
indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh kelahiran dan kematian,karena
mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Urbanisasi ialah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Proses Terjadinya Urbanisasi dikarenakan faktor
urbanisasi, antara lain faktor – faktor urbanisai yakni:
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan
berkualitas
5. Lahan pertanian semakin sempit
6. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan
di desa
Kebudayaan
dan Kepribadian
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam
mendefinisikan keunikan dalam individu dan membentuk individu tersebut melalui
sebuah kehidupan. Budaya adalah cara hidup. Budaya tidak hanya melihat
berdasarkan nilai – nilai sadar kita, tetapi juga melihat asumsi dan percaya
pada perkembangannya. Budaya merupakan faktor penting dalam membentuk suatu
kepribadian.
Studi budaya dan kepribadian berusaha untuk memahami
pertumbuhan perkembangan identitas pribadi atau sosial yang berkaitan dengan
lingkungan sosial. Dengan menggunakan beberapa elemen sosial umum dan mekanisme
ada kemungkinan terbentuk fitur umum dan kepribadian bagi anggota masyarakat.
Dalam setiap masyarakat atau beberapa jenis
kepribadian bahwa anak biasanya menyalin, di masyarakat Eropa jenis utama dari
kepribadian terkait dengan beberapa fitur:
-
Keramahan
-
Kebaikan
-
Kerjasama
-
Daya Saing
-
Berorientasi pada praktek
-
Efisiensi kerja
-
Ketepatan waktu
Keluarga atau faktor – faktor yang lainnya dalam
sosialisasi mengirimkan fitur – fitur tersebut ke anak-anak mereka.
Hubungan antara budaya sangatlah jelas, karena
kepribadian terdiri dari sebagian besar Internalisasi unsure budaya. Budaya
adalah aspek kepribadian kolektif. Dan munculnya kepribadian dibedakan atas beberapa
subkultur, diantaranya:
-
Etnis
-
Kelas Sosial
-
Agama
-
Keriteria Pekerjaan
Dimulai pada masa bayi, kita belajar bagaimana menjadi
manusia melalui interaksi dengan orang lain dalam budaya kita. Tanpa adanya
sosial dan kmunikasi antar orang lain, maka seorang anak tidak bisa menjadi
makhluk sosial yang normal, karena tidak cukup untuk mengembangkan bahasa, atau
ekspresi emosional atau respo sosial yang diharapkan. Budaya tidak dapat
dipisahkan dengan kepribadian karena kebudayaan menengahi semua pikiran dan
pengalaman manusia dalam bentuk interaksi sosial.
Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam – macam
prilaku dan dapat dimungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan
hidup di zaman yang sama. Kita adalah pewaris kebudayaan, setiap individu yang
baru muncul akan mengikuti tatanan kebudayaan kita. Dan kepribadian sangat di
tentukan oleh faktor kebudayaan yang terjadi pada lingkungannya.
Penerapan yang baik dari sebuah kebudayaan sudah cukup
berjalan dengan baik, tapi banyak hal yang tidak bisa dihindari adalah salahsatunya
masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang dapat menggeser kebudayaan yang di
miliki serta antusiasme masyarakat dengan budaya asing ukup besar. Sehingga
dapat menyebabkan kepribadian seseorang bisa berubah karena adannya budaya
asing tersebut. Datangnya budaya asing yang paling dominan adalah banyaknya
turis – turis asing yang datang berkunjung kedaerah – daerah dengan membawa
kebudayaannya.
Menurut Soerjono Soekanto (2001: 206) ada beberapa
tipe kebudayaan khusus yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kepribadian
seorang individu.
1. Budaya khusus atas dasar faktor kedaerahan.
2. Budaya khusus masyarakat desa dan kota.
3. Budaya khusus kelas sosial.
4. Budaya khusus atas dasar agama.
5. Budaya khusus berdasarkan profesi.
Secara keseluruhan kita dapat menyimpulkan bahwa
kepribadian adalah pendifinisian keunuikan individu atau kelompok dan budaya
adalah faktor penting dalam membentuk kepribadian itu , sehingga baik
kepribadian maupun kebudayaan memiliki hubungan selaras demi terbentuknya seorang
individu tersebut, baik dalam faktor pergaulan atau lingkungan yang membuat
seseorang tersebut bisa menjadi A atau B atau C dalam kehidupan bermasyarakat ,
oleh karna itu kita harus melestarikan kebudayaan yang baik dan benar agar
mempermudah terbentuknya kepribadian yang baik.
Kebudayaan
Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban
Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas
untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat
istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta
teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
-
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi
dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial
budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik,
Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam
berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik,
skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula
pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak
asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas
dan teokrasi.
-
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran
rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
-
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik,
cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan
lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi
klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan
sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang
membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan
pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini
juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi
oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara
di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari
Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli
dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan
masyarakat Barat modern, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai
subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru),
serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan
migrasi manusia.
Sumber:
http://alzaichsank.blogspot.com/2014/10/kebudayaan-dan-kepribadian.html
Komentar
Posting Komentar