Nama : Benny
Julyan Lorenzo
NPM : 11119336
Kelas : 1KA27
Ilmu Sosial Dasar
Materi 3
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
PERTUMBUHAN
INDIVIDU
A.
Pengertian Individu
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum”
artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang
dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu
sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup
istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan
melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”.
Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun
mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama,
pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri. Karena diferensiasi itulah, Individu memiliki
keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat
istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka
diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki
pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.
B.
Pengertian Pertumbuhan
Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses
pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat
dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat adanya
proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan.
Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut
dengan istilah protes.
Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan
adalah suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara
bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera
yang menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mentar sendiri yang
menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli psikologis Gestalt,
Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan pada
seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan barulah
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Diliain pihak menurut konsepsi sosialisasi,
Pertumbuhan merupakan salah satu proses dari sosialisasi dimana individu secara
perlahan tumbuh dengan berinteraksi sosial bersama individu lainnya baik di
dalam maupun luar lingkungannya.
C.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pada garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi
tiga aliran yaitu;
-
Pendirian Nativistik, Menurut pendapat ahli mengenai
aliran ini, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang
dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang anak
memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang
dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga
anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang tua kandungnya.
Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang dimiliki anak dan
orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah karena ditopang
berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama seperti orang
tuanya.
-
Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik,Teori ini
adalah kebalikan dari Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan
individu itu berasal dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di
dalam diri sejatinya.Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang
ada di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu
itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik. Menurut paham
ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan sama-sama
memegang pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang dimiliki
individu itu haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya. Misalnya, seorang
anak yang tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat juga akan menjadi
bagian dari masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan seorang anak yang
hidup terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan serigala kelak ketika
dewasa nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia meniru apa yang
diberikan lingkungan kepadanya.
-
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme, Konsepsi
konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang
menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan
oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
D.
Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasarkan Psikologi
-
Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk
mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru
dilahirkan ke dunia.
-
Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu
mempelajari panca indera yang dimilikinya.
-
Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu
dalam mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut
akan mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan yang akan
datang.
-
Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang
Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta
menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
FUNGSI-FUNGSI
KELUARGA
A. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta: “kulawarga”;
“ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas,
Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah.
Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal
oleh Individu dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan
maupun perkembangan Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya
terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.
B.
Macam-Macam Fungsi Keluarga
Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang
harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun
bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut:
-
Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan
tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
-
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk
melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan
cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan
ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya
yang mengancam.
-
Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh
kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang
mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
-
Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media
untuk mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada
anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan
serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
-
Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap
masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat
dan lingkungannya.
Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs.
Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah
Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut:
-
Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai
peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau
melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.
-
Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama,
Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian –
kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan
kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat
tertentu.
-
Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting
Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.
-
Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya
tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling
terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian
masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.
-
Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga
sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan
terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak
lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan
menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat
pengajaran dari Ibunya.
MASYARAKAT
A.
Definisi Masyarakat dan Pendapat para Ahli
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu
kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah;
-
Selo Sumarjan (1974), masyarakatadalah orang-orang
yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
-
Koentjaraningrat (1994), masyarakatadalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
-
Ralph Linton (1968), masyarakatadalah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu
membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu
kesatuan sosial.
-
Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
-
Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
B.
Penggolongan Masyarakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat
dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju
(modern).
-
Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup
dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan
menurut jenis kelamin anggotanya.
-
Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak
organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan
serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat
maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat
Industri sebagai berikut:
1. Masyarakat Non-Industri, secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan
non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer
(primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
-
Kelompok Primer, dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer
ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok
sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih
akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok,
yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik
beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar
rasa simpati dan secara sukarela.
-
Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota
kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para
anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian
tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program
yang telah disepakati.
2. Masyarakat Industri, jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
HUBUNGAN
ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak
dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang
ia memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai
makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling
membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan hubungan
sosialisasi di tengah-tengah masyarakat.
Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang
dijalankannya merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang
Individu mengalami proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga
memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu tersebut karena dari
keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian
dari masyarakat luas ketika dewasa nanti.
Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari
masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat
tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi
seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai
dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi
seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi
di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling
berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas
proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses
bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan
apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi
bagian dari masyarakat.
Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu
berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap
inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah
Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan anggota
masyarakat.
Sumber:
- Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A,
Penerbit Erlangga
- Buku Pendidikan Kewarganegaraan 1, 2,
Penerbit Erlangga
- Harwantiyoko, Neltjee F. Katuuk; “MKDU
Ilmu Sosial Dasar” seri Diktat Kuliah, 1997, Gunadarma.
Komentar
Posting Komentar