Agama & Masyarakat
Definisi Agama
• Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari
kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia
dengan tatanan/perintah dari kehidupan.
• Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
• Agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Ruang Lingkup Agama
• Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya
sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
• Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia
dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau
pengakuan dan ketundukannya.
• Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan nya tersebut.
Fungsi Agama dalam Masyarakat
• Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara
yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi
agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik
dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
• Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia
selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama
meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama
Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran
menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak
bertanya: Apakah umat di luat agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya
bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan
perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan
mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak
pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa
jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami
rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa
dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.
• Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama
seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin
dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka
harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
• Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk
penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan,
kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga
mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki
sistem kehidupan yang ada.
• Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini
dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri
tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang
memukau.
• Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah
kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi
ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan
moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong
fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif
bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
• Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran
agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi,
melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan
norma- norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh,
itu adalah ibadah.
Dimensi Komitmen Agama
• Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/ harapan
bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
• Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti,
yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
• Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa
orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang
ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan
tradisi-tradisi keagamaan mereka.
• Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda
dengan tingkah laku perseorangan.
• Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa
semua agama mempunyai perkiraan tertentu
Contoh Konflik dalam Agama dan Masyarakat
Contoh-contoh dan kaitannya tentang konflik yang ada
dalam agama dan masyarakat di dalam masyarakat terdapat perbedaan agama yang
dianut dari masing-masing individu namun diantara mereka tidak saling
menghargai dalam perbedaan agama tersebut , dan akan timbul permasalahan
seperti:
• Konflik perbedaan pendapat tentang agama.
• Perpecahan.
• Peperangan antar agama.
• Pelecehan agama.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar