Ilmu Budaya Dasar dalam Kesastraan
Pendahuluan
lmu Budaya Dasar mempunyai
kaitan dalam kesastraan, budaya merupakan hasil karya manusia begitu juga dalam
kesastraan terdapat hubungan atara budaya dan kesastraan karena sastra
merupakan hasil karya manusia yang terhubung dan erat kaitannya dalam kebudayaan.
Oleh karena itu pada bab ini akan dijelaskan mengenai hubungan ilmu budaya
dasar dalam kesastraan. Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan
melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan
secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik
secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan
apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap
seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa
sebagai karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan
indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih disamakan dengan seni
visual.
Teori
Pengertian
Sastra
Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa
sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan
memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku
petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata
sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik
atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra
diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai
hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.Selain
pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan batasan /
defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain.
Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang
menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang
mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat
berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa
mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang
dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan
sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan
cara mendengar atau membacanya.Batasan sastra menurut PLATO, adalah hasil
peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus
merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan.
Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauhdari dunia ide.ARISTOTELES
murid PLATO memberi batasan sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu
pengetahuan dan filsafat.
Pengertian
Seni
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai
kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti
dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai
kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam
kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang,
termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada
pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan
ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang
bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan
Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Hubungan antara
Sastra, Seni, dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan
ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar
ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan
adanya sastra dan seni di dalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara, dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku
bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan
kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan
dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan
dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi
kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya.
Kesimpulan
Budaya tidak pernah luput dari sastra karena keduanya
mengandung keindahan bagi setiap orang. Karena di dalam budaya mengandung
sastra.Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh
budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di
dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa.
Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua
system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur
interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system
yang berfungsi sebagai sarana
berlangsunganya suatu interaksi.
Referensi
Komentar
Posting Komentar